Wednesday, July 19, 2017

Sejarah Toyota Kijang di Indonesia

Kisah Toyota Kijang sendiri tidak bisa dipisahkan dari dorongan pemerintah untuk mengembangkan Mobnas (mobil nasional) tahun 1970-an, pada saat itu disebut dengan proyek Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS), tujuan dari KBNS adalah membuat kendaraan serbaguna dengan harga yang murah agar bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Pemunculan nama binatang pada kendaraan niaga ini karena Filipina telah dulu menggunakan nama “Tamaraw” yang berarti kerbau. Maka kemudian dipilih nama “Kijang”. Namun ada juga yang mengatakan bahwa “KIJANG)” merupakan singkatan yang mengambil dari kalimat Kerjasama Indonesia dan JepANG.

Mobil yang pada awal diproduksi ini adalah kendaraan jenis angkutan barang seperti Toyota Hilux sukses besar dalam penjualan sehingga menginspirasi pabrikan lainnya untuk mengeluarkan mobil dengan menggunakan nama binatang. Tercatat di Indonesia pernah hadir mobil Mitusbishi Kuda dan juga Suzuki Panther, namun kini satu dari dua merek tersebut berhenti di produksi.

Berikut ini sejarah Toyota Kijang dari tahun ke tahun...

Peresmian dan Press Conference Peluncuran Kijang Generasi Pertama Tahun 1977




________________________________________________________________________________
1st Generation 1977 – 1980 KE20
Kijang Buaya/Kijang Kotak


 


Toyota Kijang diperkenalkan pertama kali di Jakarta Fair tahun 1975 dan mulai dijual tahun 1977. Toyota Kijang pertama dalam bentuk pick up. Peluncuran perdana dari Toyota Kijang generasi pertama adalah pada tahun 1975, dalam acara Pekan Raya Jakarta 1975, dengan disaksikan oleh Mantan Presiden RI, Soeharto, dan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, dimana saat itu terdapat keraguan dari para perancangnya, tentang apakah Toyota Kijang dapat diterima oleh pasar Indonesia. Keraguan tersebut disebabkan karena Mitsubishi Colt merupakan jenis kendaraan yang mendominasi pasar mobil mini bus pada saat itu. Generasi pertama Toyota Kijang menerapkan konsep pickup dengan bentuk kotak mendasar. Model ini sering dijuluki "Kijang Buaya" karena tutup kap mesinnya yang dapat dibuka sampai ke samping. Kijang generasi perdana ini diproduksi hingga pada tahun 1981.

Namun seiring tingginya animo masyarkat maka juga kemudian versi minibus, sudah jamak pada zaman itu mobil yang awalnya hanya pick up kemudian di buat versi minibus untuk mengangkut orang. Fenomena ini ditangkap oleh sejumlah karoseri dengan membuat bodi minibus untuk Kijang, dari dulu hingga sekarang kijang dikenal sebagai minibus yang bisa mengangkut banyak orang, hal inilah yang amat digemari masyarakat indonesia.


bintang iklannya adalah Koes Plus pada masa itu
Mesin 3K Series 1200cc
 

Mesin yang digunakan Toyota Kijang pertama adalah Mesin Bensin Toyota 3K yang diambil dari Toyota Corolla Toyota Corolla KE20. Di atas kertas Mesin OHV 1200cc ini sanggup menghasilkan tenaga maksimum sampai dengan 55hp pada 6000Rpm dan torsi maksimum yang bisa dihasilkan adalah 93Nm pada 3800Rpm, meskipun masih memakai pengabut bahan bakar karburator tentunya. tenaga mesin kemudian disalurkan  dengan menggunakan transmisi manual 4 percepatan yang sudah merupakan standar mobil asal Jepang saat itu. Sementara chasis menggunakan tipe ladder frame.


Ciri khas generasi pertama yang mungkin sampai sekarang masih diingat adalah pintu yang tidak disertai dengan jendela melainkan dari terpal atau plastik. Mobil ini dinamakan Kijang Buaya karena ketika kap mesinnya dibuka penuh, terlihat seperti mulut buaya yang sedang menganga 😀😀


 
_____________________________________________________
2nd Generation 1981 – 1985 KF20
Kijang Doyok




Pada September  tahun 1981 PT. Toyota Astra Motor mengeluarkan generasi kedua Toyota Kijang yang memiliki kode KF20. Kijang Generasi kedua hadir dengan  bodi yang lebih halus, letak engsel pintu yang tersembunyi, kap mesin yang hanya membuka di bagian atas moncong, mobil ini sudah mengusung pintu kaca, knob pintu mobil dan memiliki kunci serta grille dan permukaan pintu sejajar bodi. sementara lampu depan masih bulat yang mirip dengan Kijang sebelumnya. 





Nama Kijang Doyok kabarnya diambil dari sebuah komik yang terkenal pada tahun tersebut. Geneasi kedua Kijang ini adalah penyempurnaan dari generasi pertama dengan desain yang sama degan generasi pertama dengan mengubah pada bagian grill depan dan permukaan pintu yang serupa dengan body mobil.


 Pada tahun 1984, Toyota memeberikan facelift pada kijang generasi ini, terlihat  perubahan pada grille dan bumper dan perpindahan letak lampu sein yang berada di sisi lampu sedangkan lampu utama berubah dari bulat menjadi kotak menjadi kotak.. mesin  yang digunakan diupgrade oleh Toyota dengan mesin 5K 1500cc yang nantinya juga digunakan oleh Kijang Super. Selain upgrade mesin, kijang doyok facelift ini juga sudah mengadopsi booster rem, dan perubahan rasio diferential transmisi.






Mesin pun mengalami ubahan sehingga kijang makin bertenaga. Pada awal kemunculannya, mobil ini dibekali dengan mesin 4K  yang sama dengan mesin Toyota Corolla DX. Mesin Toyota 4K berkapasitas 1290cc (1300cc) yang masih menggunakan pushroad OHV. Mesin 4K ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 74Hp pada 5600Rpm dan torsi 105Nm pada 3600Rpm.

Kijang Doyok tercatat terjual lebih dari 100.000 unit selama jangka waktu lima tahun. 

Mesin 4K Series 1300cc

Kijang Doyok tersedia dalam versi pick up dan minibus, untuk versi minibus pembuatan bodynya dilakukan oleh beberapa perusahaan karoseri lokal yang ditunjuk oleh PT. Toyota Astra Motor. Perusahaan karoseri tersebut adalah karoseri Family dan Comando. Ciri khusus dari minibus masing masing karoseri ini adalah pada karoseri Family, Toyota Kijang ini memiliki 3 pintu (2 didepan dan 1 di samping kiri). Selain itu pada karoseri family, mobil ini memiliki semacam bagasi di bagian belakang yang bentuknya mirip dengan mobil Colt T120 minibus karya New Armada. Pada tipe ini, semua kursi menghadap ke depan, dan dapat memuat 7 penumpang.


Berikut ini adalah tipe tipe Kijang Doyok Produksi dari Berbagai Karoseri
 
Kijang Nasmoco
Nasmoco















Kijang Sika
Sika
Kijang  Alfa
Alfa
 Kijang Super Patria
 
Super Patria
 Kijang Patria
Patria
 Kijang Mira
Mira
 Kijang Mon Ami
Mon Ami
Kijang Super Spirit
Super Spirit
 Kijang Spirit
 
Spirit
Kijang Super Lion
Super Lion
Kijang Tama
Kijang Tama
Kijang Taruna
Taruna
Kijang Tamara

Selain berbentuk minibus, Kijang juga dibuat menjadi mobil semi jip. Ada karoseri yang membuat Kijang menjadi mirip mobil lain ada juga yang membuat desain bodinya sendiri secara original. Salah satu bentuk kijang semi jip ini adalah Kijang Tamara yang dibuat oleh karoseri Hobart. Secara bentuk, saya pribadi lebih suka menyebut mobil ini dengan sebutan Kijang Panser karena bentuknya yang serba kotak dengan sudut miring ini mirip dengan mobil tempur tadi. Fitur yang diusung masih relatif sama dengan Kijang Beta dengan jok reclining ditambah sandaran kepala, dashboard model sedan, velg racing dengan ban radial, serta tambahan berupa lampu indikator pintu di panel speedometer.

Tamara
Kijang Beta

Kijang Beta ini. Toyota Kijang Beta dibuat oleh karoseri Langgeng Putra dari PT. Kusuma Motor. Fitur yang ditawarkan standar karoseri yang lebih mewah daripada versi pabrik dengan jok reclining dan sliding ditambah sandaran kepala, dashboard model sedan, velg racing serta ban radial, serta tambahan berupa lampu indikator pintu. Bentuk pintunya juga cukup canggih dimana terdapat 3 pintu disamping dan sebuah pintu belakang model swing door atau membuka keatas.

Beta
Kijang Turangga

Selain berbentuk minibus, Kijang juga dibuat menjadi mobil semi jip. Ada karoseri yang membuat Kijang menjadi mirip mobil lain ada juga yang membuat desain bodinya sendiri secara original. Salah satu bentuk kijang semi jip ini adalah Kijang Tamara yang dibuat oleh karoseri Hobart. Secara bentuk, saya pribadi lebih suka menyebut mobil ini dengan sebutan Kijang Panser karena bentuknya yang serba kotak dengan sudut miring ini mirip dengan mobil tempur tadi. Fitur yang diusung masih relatif sama dengan Kijang Beta dengan jok reclining ditambah sandaran kepala, dashboard model sedan, velg racing dengan ban radial, serta tambahan berupa lampu indikator pintu di panel speedometer.

Turangga
Kijang Targa GT

Dalam istilah otomotif, targa memiliki makna semi convertible dimana bagian atapnya bisa dilepas sementara kaca belakangnya tidak dan GT biasanya merupakan singkatan dari Grand Touring. Tidak sesuai dengan namanya, Kijang yang satu ini tidak berbentuk mobil grand touring dengan atap targa. Bentuk kijang dengan bodi buatan karoseri Laksana ini lebih menyerupai sebuah Mercedes-Benz Geladenwagen atau G wagen W460. Mobil yang dijual oleh PT. Astrindo Jaya Mobilindo ini memiliki fitur berupa jok reclining dan sliding ditambah sandaran kepala, dashboard model sedan, velg racing serta ban radial, serta tambahan berupa lampu indikator pintu dan jam. Berbeda dengan Kijang lain yang mampu mengangkut 7, 8 atau 9 penumpang, Kijang Targa GT ini hanya dibuat untuk 5 penumpang saja.

Targa GT


Sama halnya dengan Kijang Buaya, penamaan ‘Kijang Doyok’ datang dari masyarakat, dimana nama itu tentu belum ada ketika diluncurkan. Kijang generasi kedua ini dinamakan Kijang Doyok mungkin lantaran sosoknya yang kotak – kotak kerempeng diidentikkan dengan tokoh kartun Doyok di Pos Kota. Bisa juga lantaran baik Doyok maupun Kijang sama – sama populer saat itu dan dianggap ikon potret rakyat Indonesia sesungguhnya.


________________________________________________________________________________
3rd Generation 1986 – 1996 KF 40/50
Kijang Super dan Kijang Grand

Kijang generasi ketiga ini merupakan generasi Kijang terfenomenal di Indonesia, melalui kijang genrasi ini juga reputasi Kijang sebagai mobil sejuta umat mulai terbentuk.. dalam kehidupan sehari hari kijang ini ini lebih dikenal dengan nama Kijang Super / Kijang Grand  , Kijang generasi ketiga ini masa edarnya 10 tahun, mulai tahun 1986 -1996.  Kijang super atau grand tersedia dalam short chasis dengan kode KF40 dan long chasis KF50 (20 cm lebih panjang dari KF40).


Kijang Super (1986-1991) 5K 1500cc

Kijang Super pada awal masa edarnya menggunakan mesin Toyota  1500 cc (5K), yang sudah dilengkapi dengan Teknologi Advance Super Response Engine (ASRE) guna menyempurnakan sistem pasokan bahan bakar, sehingga terjadi peningkatan performa dari 61 ps menjadi 63 ps. Khusus untuk varian Kijang Grand Ekstra tahun 1995,  Meski masih menggunakan mesin tipe 5K, namun penyempurnaan pada Kijang Grand ini telah dilakukan pada karburator, intake dan exhaust manifold, sehingga dapat meningkatkan tenaganya menjadi 72 ps.

Transmisi yang digunakan juga tersedia dalam dua pilihan, 4 speed dan 5 speed. Pada tahun tersebut sekaligus dilakukan penyempurnaan per belakang dan as kopel tipe 3 sambungan pada chassis panjang, guna mengurangi getaran. Pada tahun 1995-1996 kemudian diropduksi juga Kijang KF42/52 yang sudah menggunakan mesin 1800 cc (7k).




Sistem kemudi pun tak luput dari proses penyempurnaan dengan diterapkannya sistem re-circulating ball dan penggunaan variable gear ratio. sistem kemudi rack & pinion kemudian diperkenalkan di tahun 1991.  Untuk menambah rasa nyaman, suspensi bagian depan diubah menjadi double wishbone dengan pegas batang torsi, sedangkan konstruksi bagian belakang menjadi over axle. Penggunaan rem cakram juga mulai diperkenalkan mulai Kijang generasi ini.

re-circulating ball pada sistem kemudi kijang

Variable Gear Ratio (VGR)
Sistem Rack Steering pada Kijang





source:
  • mobilmotorlama.com
  • google
  • nasmoco.id
  • https://awansan.com/2017/06/11/sejarah-kijang-part-1-kijang-buaya-dan-kijang-doyok-kf10kf20/#more-5249 
  • http://masagungdani.blogspot.co.id/2010/03/toyota-kijang-tahun-1984.html
  • http://kijangku.web.id/index.php/generasi-ii 

....to be continued 😀